Bersyukur itu berat !

Bersyukur itu berat !

Sebuah tulisan yang aku searching di mbah google berbunyi begini :

” Ketika kita bersyukur, kita belajar untuk fokus pada apa yang kita miliki, bukan pada apa yang tidak kita miliki atau apa yang kita rasa kurang dalam hidup kita. Hal ini meningkatkan kebahagiaan kita, dan tentunya juga memperbaiki kesehatan mental kita”.

100 % tulisan di atas adalah betul, entah itu ungkapan manusia murni atau ungkapan manusia yang dibantu AI, maklum ini jaman dimana AI menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidup. ya kan? bahkan banyak siswa-siswi di sekolah yang terkadang lebih PD menjawab soal atau mencari tahu sesuatu lewat AI dari pada harus cape-cape membaca buku. wah dunia ini memang sudah bukan dunia seperti 20 atau 30 tahun yang lalu saat aku masih kecil. ini 2025 bro….

Tapi percaya atau tidak, yang namanya “bersykur” itu masih seperti yang dulu, berat bro, mungkin hanya dilan yang kuat wkwkwkwkwkwk, rindu keles. yah memang berat sama beratnya ketika mau memulai menulis ini dan itu hahahhaah. betapa tidak yah. setiap hari kita diberi nikmat yang tiada tara dari sang Pencipta, tapi apakah kita ingat untuk mensykurinya, terkadang malah seringnya kita mengeluh, mengeluh dan mengeluh.

Seorang temanku yang kalau aku lihat sudah penuh dengan kecukupan dan kemudahan dalam hidupnya, masih mengeluh ketika mendapat tugas dari atasannya, cape lah, bosan lah , ini itu lah dan lain sebagainya. padahal coba bayangkan semua fasilitas hidupnya sudah terpenuhi, sudah tercukupi, mestinya tanggung jawabnya juga harus dilakukan dengan sepenuh hati. namun kadang kala malah sebaliknya. yah itu lah manusia mungkin. dengan sesama manusia saja kurang bersykur , bagaimana dengan Tuhannya, itulah kenapa aku tuliskan bahwa “bersykur itu berat”.

Pantas saja jika Allah SWT berfirman dalam Q.S Ibrahim ayat 7 :

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ ۝٧

wa idz ta’adzdzana rabbukum la’in syakartum la’azîdannakum wa la’ing kafartum inna ‘adzâbî lasyadîd

yang artinya:

(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.”

Nikmat Allah akan terus bertambah dan bertambah jika kita sebagai hamba-Nya pandai untuk mensyukurinya. dan ternyata ini berat sekali. terkadang kita lebih sering mengeluh dari pada bersykur, bisa jadi karena standar hidup kita terlalu maksimum atau bisa jadi terlalu bergantung kepada mahluk bukan kepada Sang Khalik (Allah SWT).

Dalam penjelasan Tafsir Tahlili yang dikutip dari laman NU Online, menjelaskan bahwa Allah swt kembali mengingatkan hamba-Nya untuk senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang telah dilimpahkan-Nya. Bila mereka melaksanakannya, maka nikmat itu akan ditambah lagi oleh-Nya. Sebaliknya, Allah juga mengingatkan kepada mereka yang mengingkari nikmat-Nya, dan tidak mau bersyukur bahwa Dia akan menimpakan azab-Nya yang sangat pedih kepada mereka. Mensyukuri rahmat Allah bisa dilakukan dengan berbagai cara. Pertama, dengan ucapan yang setulus hati; kedua, diiringi dengan perbuatan, yaitu menggunakan rahmat tersebut untuk tujuan yang diridai-Nya. Dalam kehidupan sehari-hari, dapat kita lihat bahwa orang-orang yang dermawan dan suka menginfakkan hartanya untuk kepentingan umum dan menolong orang, pada umumnya tak pernah jatuh miskin ataupun sengsara. Bahkan, rezekinya senantiasa bertambah, kekayaannya makin meningkat, dan hidupnya bahagia, dicintai serta dihormati dalam pergaulan. Sebaliknya, orang-orang kaya yang kikir, atau suka menggunakan kekayaannya untuk hal-hal yang tidak diridai Allah, seperti judi atau memungut riba, maka kekayaannya tidak bertambah, bahkan lekas menyusut. Di samping itu, ia senantiasa dibenci dan dikutuk orang banyak, dan di akhirat memperoleh hukuman yang berat.

Bukti bahwa kita bersyukur adalah dengan semakin mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, dengan meningkatkan taqwa kepada-Nya, semakin bertambah nikmat-Nya maka sudah seyogyanya untuk kita meningkatkan ibadah kepada Allah SWT.

Wallahu a’lam bisawab…