Rindu itu berat kata orang orang
hanya dilan yang kuat,kata sebuah tayangan
tapi tidak bagiku
Rindu itu seperti pelangi
berwarna warni
Hanya sisa sisa air hujan yang setia menemani
Sampai pada waktu yang tak pasti
Rindu itu seperti pelangi
tak ada tawar menawar saat Tuhan berkehendak
kun fayakun ,jadilah maka jadi
tak Ada negosiasi ,apalagi transaksi
Seperti para mafia
atau para penjual agama
Yang ada hanyalah keindahan
tanpa kita tahu dengan komposisi apa ia tercipta
Rindu itu seperti pelangi
jatuh diantara barisan-barisan ilalang
lalu berlalu entah kemana
Rindu itu seperti pelangi
dan kita adalah penikmatnya
sebelum akhirnya sirna
Winduaji, 18 Oktober 2025