Menikmati kopi pagi, sekedar untuk membuang penat suntuk dan ngantuk, agar hidup ini lebih hidup, sejenak melepas beban hidup yang menumpuk. Di tengah hiruk pikuknya negeri ini, dengan berbagai macam persoalan hidup berbangsa dan bernegara. Menikmati kopi pagi menjadi salah satu solusi. Bagaimanakah dengan Anda?
Setiap orang punya selera berbeda-beda, ada yang suka dengan kopi item ada yang suka dengan kopi susu. Atau terkadang juga dipengaruhi oleh mood-nya masing-masing, faktor lingkungan, faktor cuaca dan lain sebagainya turut mempengaruhi selera Ngopi.
Beberapa orang bijak sering berkata ngopi artinya ngolah pikiran, jadi ketika kita belajar ketika kita berinteraksi dengan pikiran-pikiran kita maka pada hakikatnya kita juga sedang Ngopi. Oalah pikiran itu penting supaya kita tidak menjadi orang yang statis dan stagnan, apalagi jika aktivitas mengolah pikiran kita ditemani dengan nikmatnya Secangkir Kopi, Bayangkan saja Bro. Ngopi baik secara hakiki maupun secara majazi adalah sebuah aktivitas yang menyenangkan, Salah satu bagian dari kegiatan positif yang bukan hanya sekedar menikmati hidup tetapi juga bagaimana bisa mengembangkan hidup ini.
Mungkin teman-teman yang seangkatan dengan saya waktu di Stain Purwokerto masih ingat dong, Bagaimana Secangkir Kopi bisa menjadi awal dari sebuah perubahan besar, perubahan yang mungkin Berawal dari sebuah mimpi. Persis seperti lagunya Bondan Prakoso “Hidup Berawal Dari Mimpi”.
Dalam sejarah perjalanan panjangnya ngopi itu juga pernah menjadi aktivitas yang terlarang, cafe-cafe ditutup, media-media di brandal karena dianggap sebagai langkah pemberontakan. Di masa dinasti utsmaniyah di Turki pernah melarang aktivitas ngopi bareng dan menutup kafe-kafe karena ngopi bisa menjadi langkah subversif dan makar sehingga sang khalifah yang saya lupa namanya melarang warganya untuk Ngopi Bareng dan menutup cafe-cafe yang berpotensi akan menimbulkan makar dan subversif.
Sejarah kopi sendiri beraneka ragam ternyata ya Bos, ada yang mengatakan bahwa kopi sudah dikenal dan dikonsumsi di barat daya Amerika sekitar tahun 750 Masehi, namanya Dinasti Umayyah di damaskus. Sekitar 1200 tahun yang lalu sudah menjadi minuman favorit di benua Amerika, tapi untuk kebenarannya saya belum menemukan bukti yang kuat. Di dalam bukunya mtobroni yang berjudul cendekiawan muslim dan penemuan-penemuan paling Brilian dari dunia Islam halaman 44 menjelaskan bahwa kopi ditemukan oleh orang Islam yang bernama Khalid yang merupakan seorang pengembala kambing-kambing di wilayah apa Tia bagian Selatan. Pada awalnya ia melihat hewan-hewan peliharaannya menjadi lebih lincah setelah memakan biji-bijian tertentu, Mungkin maksudnya Kopi. Selanjutnya dia merebus biji-bijian tersebut menjadi sebuah kopi yang pertama kali.
Selanjutnya pada abad ke-13 kopi sering digunakan atau dikonsumsi oleh kelompok Sufi shadhiliya Yaman, sebagai minuman yang dapat digunakan untuk begadang dalam rangka beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Biji kopi diracik menjadi bubuk atau serbuk kemudian disuguhkan dengan air dalam bentuk minuman hitam yang disebut qohwah.
Pada abad ke-15 kopi mulai menyebar ke berbagai wilayah atau negara seperti di Timur Tengah Afrika dan Eropa.
Perjalanan kopi tidak semulus seperti perjalanannya dikau semua, sebab kopi pernah mengalami banyak larangan sebagaimana yang tadi saya Sebutkan di atas dalam tulisan Ini.
Pada tahun 1511 kopi menjadi tanaman yang haram dan mengonsumsi kopi dilarang keras di daerah Makah oleh penguasanya yang bernama KhairBag, dengan alasan kopi menyebabkan masyarakat Mekkah tidak produktif karena banyak bersantai-santai ngobrol dan menggosip terutama menggosip masalah pemerintahan. Bisa jadi ini merupakan turunan aturan dari Dinasti Umayyah yang pada waktu itu berkuasa di dunia Islam.
Tetapi meskipun dilarang dan diharamkan tetap saja banyak masyarakat yang mengkonsumsi kopi secara diam-diam di rumah masing-masing tentunya, sehingga larangan untuk ngopi hanya sebatas larangan saja tetapi tidak diindahkan oleh para pecinta dan penikmat kopi seperti saya ini. Lagian ini pemerintahnya yang kurang pegawaian alias nganggur. Karena ketakutan yang berlebihan terhadap pemberontakan atau subversif.
Mungkin karena kecapean dengan aturannya sendiri pada tahun 1524 ngopi dicabut oleh dinasti Turki Utsmaniyah, mungkin karena mereka sudah sadar dan tobat bahwa menikmati kopi itu enak dan tidak diharamkan oleh syariat Islam. Demikian juga di Mesir larangan tersebut dicabut oleh dinasti ayyubiyah yang berkuasa pada waktu itu.
Pada tahun 1645 kopi sudah masuk hingga ke venice, kopi dibawa ke Inggris pada tahun 1652 oleh seseorang yang berkebangsaan Turki yang bernama pasqua Rosee, beliau merupakan orang yang pertama kali membuka Kedai Kopi k di lompad Street London.
Pemikir muslim hebat seperti Hasan Al-Banna yang merupakan pendiri Ikhwanul Muslim di Mesir juga menjadikan cafe-cafe atau warung-warung tempat nongkrong sebagai salah satu jalan dan strategi dakwah Islam, yang kemudian melahirkan gerakan-gerakan yang sangat hebat. Kita tidak perlu alergi, karena banyak Sisi positifnya di samping merakyat juga dapat menyampaikan Dakwah secara lebih intensif kreatif dan inovatif.
Pada tahun 1700-an kopi mulai masuk ke Indonesia yang dibawa oleh penjajah Belanda, mereka membawa bibit-bibit kopi untuk ditanam di berbagai wilayah di Indonesia. Sehingga saat ini kita mengenal ada kopi ada kopi Bali ada kopi Toraja.
Sementara itu dalam bahasa Arab kopi disebutkan dengan istilah kohwa, sedangkan dalam bahasa Turki Kahve, dalam bahasa Itali Caffe dan dalam bahasa Inggris Coffee. Mungkin kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi kopi sebagaimana yang sering kita sebut kan saat ini.
Apapun namanya boleh-boleh saja, yang terpenting adalah bagaimana dengan ngopi kita bisa menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam berbagai hal termasuk dalam dunia Pendidikan. Mengkonsumsi kopi dengan cara yang benar dapat membantu meningkatkan kesehatan dan ketahanan tubuh Kita. Ingat dengan cara yang benar. Produktif dengan ngopi adalah luar biasa. Termasuk membantu kita dalam hal tulis menulis. Jangan pernah berhenti untuk menulis sekalipun anda sudah keluar dari kampus tetap dengan secangkir kopi.
Salam pecinta kopi Indonesia
